Rabu, Januari 22, 2025
Custom Image Size
Custom Image

Pengamat Minta Astacita Harus Jadi Rujukan dalam Pertimbangan Kebijakan Pemerintah

Oleh admin 1

Astacita yang diusung Presiden Prabowo Subianto jadi harapan baru untuk adanya penguatan demokrasi di Indonesia. Gagasan ini dinilai Ketua Pusat Studi Pancasila (PSP) Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Wahyudi memiliki makna simbolik yang penting bagi masyarakat karena menunjukkan kesinambungan nilai untuk Indonesia.

Secara khusus dia menyoroti poin pertama dari astacita, yakni penguatan ideologi Pancasila, hak asasi manusia (HAM), dan demokrasi bernilai.

Agus mengatakan, ke depan astacita Prabowo harus jadi rujukan dalam pertimbangan berbagai tindakan dan pilihan kebijakan pemerintah.

“Komitmen simbolik yang membawa pesan atau makna tentang kesinambungan dan keberlanjutan nilai ini penting mengingat hakikat masyarakat demokrasi selalu bekerja dalam ketidakpastian atau berubah-ubah,” kata Agus, sebagaimana dilansir Antara, Jakarta, Minggu (27/10/2024).

Dia menjelaskan ada sejumlah konsep besar yang perlu diterapkan pada level prakti dan kebijakan konkret. Di antaranya Prabowo harus memperkuat hegemoni pemahaman tentang Pancasila agar tidak disalahgunakan untuk melayani kekuasaan.

Agus berharap penerapan astacita dapat melahirkan konsep baru dalam berdemokrasi. Sebab selama ini demokrasi hanya dipandang sebatas aktivitas pemilu, belum mengakar dalam hal kedaulatan rakyat dan kesetaraan ekonomi.

“Pemahaman terkait dengan penguatan HAM juga harus bergeser ke arah yang lebih baik sehingga bisa dirasakan merata oleh semua warga negara, terutama bagi masyarakat yang lemah, miskin, dan tak berdaya,” tutur dia.

Sekadar informasi, adapun astacita atau delapan misi untuk mencapai visi tersebut, yaitu:

  1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
  2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
  3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
  4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
  5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
  6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
  7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
  8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. (Sumber Inilah)

Artikel Menarik Lainnya

Situs ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Anda dianggap setuju, tetapi dapat menolaknya jika diinginkan. Setujui Baca Selengkapnya