Rabu, April 16, 2025
Custom Image Size
Custom Image

Wajudkan Asta Cita Lewat Inovasi dan Teknologi Ketahanan Energi Nasional

PHE juga berkomitmen terhadap ketahanan energi dan berperan penting dalam mendukung visi Asta Cita pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi.

Oleh admin 2

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terus meningkatkan produksi minyak dan gas nasional dengan strategi inovatif dan penerapan teknologi terbaru. PHE juga berkomitmen terhadap ketahanan energi dan berperan penting dalam mendukung visi Asta Cita pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi.

Vice President Upstream Business Planning & Portfolio Management PHE, Asep Samsul Arifin, mengatakan inovasi menjadi kunci dalam menjaga ketahanan energi. PHE saat ini berkontribusi 69% terhadap produksi minyak nasional dan 37% terhadap produksi gas nasional. Tantangan utama yang dihadapi adalah optimalisasi produksi dari lapangan yang telah lama beroperasi.

“Strategi baru diperlukan agar produksi tetap optimal dan mendukung ketahanan energi nasional,” kata Asep Samsul Arifin dalam acara “Energy Outlook 2025” yang digelar Asosiasi Pemasok Energi dan Batu Bara Indonesia (Aspebindo) di Jakarta, Kamis (27/2/2024).

Asep menegaskan untuk mencapai target tersebut, PHE menerapkan teknologi ramah lingkungan seperti Enhanced Oil Recovery (EOR). Teknologi ini membantu meningkatkan produksi dari sumur yang sudah beroperasi lama. PHE juga melakukan eksplorasi wilayah baru guna memastikan cadangan energi tetap mencukupi. Langkah ini mendukung Asta Cita ke-2 yang menargetkan kemandirian energi dan ekonomi hijau.

Strategi eksplorasi dan pengembangan yang diterapkan PHE juga mendukung hilirisasi industri energi dalam negeri. PHE berkontribusi pada peningkatan pasokan minyak dan gas domestik guna mengurangi ketergantungan pada impor. Hal ini sejalan dengan Asta Cita ke-5 yang bertujuan meningkatkan nilai tambah sektor energi di dalam negeri.

Dalam menghadapi tantangan produksi, PHE menjalankan berbagai strategi efisiensi operasi. Eksplorasi wilayah baru dan reaktivasi sumur yang belum berproduksi menjadi prioritas utama. Selain itu, penerapan teknologi EOR seperti waterflood dan steamflood semakin dioptimalkan. Upaya ini bertujuan untuk mempertahankan produktivitas lapangan migas yang telah mencapai tahap matang.

Percepatan proyek greenfield atau pengembangan lapangan baru juga menjadi fokus utama PHE. Eksplorasi di area laut dalam dan pengeboran sumur dengan target lebih dalam terus dilakukan. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat cadangan energi nasional dalam jangka panjang. “Dengan strategi yang tepat, industri migas Indonesia diyakini masih memiliki potensi besar untuk berkembang,” ujarnya.

Asep menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi dalam pengembangan sektor migas. Dengan sinergi yang kuat, ketahanan energi nasional dapat terus terjaga. PHE juga berkomitmen untuk menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasionalnya. Hal ini guna memastikan keberlanjutan industri migas dalam menghadapi tantangan global.

PHE juga menerapkan kebijakan Zero Tolerance on Bribery dengan mengadopsi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Sistem ini telah terstandarisasi ISO 37001:2016 untuk memastikan operasional perusahaan bersih dari praktik korupsi. Transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik menjadi prioritas utama dalam menjalankan bisnis hulu migas.

Ke depan, PHE akan terus mengembangkan strategi eksplorasi dan inovasi teknologi guna memperkuat ketahanan energi nasional. Efisiensi operasi dan pengelolaan bisnis secara profesional menjadi fokus utama perusahaan. Dengan komitmen ini, PHE optimistis dapat menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan memiliki tata kelola yang baik. [ed]

Artikel Menarik Lainnya

Situs ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Anda dianggap setuju, tetapi dapat menolaknya jika diinginkan. Setujui Baca Selengkapnya